Jumat, 28 Juni 2013

NAMA : RIZAL tudhonni NIM : C31120994 PRODI : TNK TUGAS : KEWIRAUSAHAAN Ketika saya masi duduk di bangku SMA, tepatnya di kelas 10, saya di tinggal pergi oleh ibu saya untuk selama-lamanya. Karena tidak ada yang membiayai saya sekolah di Jember, akhirnya saya pindah sekolah di probolinggo. Di probolinggo saya tinggal bersama kakak perempuan saya dan kakak perempuan sayalah yang membiayai saya untuk melanjutkan sekolah. Saat di probolinggo saya merasa tidak nyaman, karena saya di sana hanya menumang tempat tinggal dan dibiayai sekolah oleh kakak saya. Setelah 1 tahun di Probolinggo, saya mempunyai ide untuk berjualan STMJ dan kakak saya merespon pendapat saya. Ketika saya dan kakak saya setuju untuk membuka usaha kecil;kecilan munculah kendala-kendala yaitu modal dan tempat untuk berjualan. Satu bulan sudah berlalu setelah saya dan kakak saya setuju membuka usaha kecil-kecilan, akhirnya kakak saya menemukan tempat yang cocok untuk berjualan STMJ yaitu didepan kantor golkar Akhirnya pada tanggal 30 september 2011 saya dan kakak saya membuka usaha berjualan STMJ, saya sangat senang sekali karena saya akan belajar berjualan. Saat pertama kali berjualan saya dan kakak saya banyak sekali mendapat masukan dari pembeli, awalnya sih saya merasa jengkel dan marah tapi setelah di piker-pikir ada benernya jugak mendengarkan pendapat dari konsumen. Dihari pertama saya berjualan hanya sedikit STMj yang terjual tapi saya tidak putus asa dan selalu berdo’a kepada yang diatas. Tiga bulan sudah berlalu dan SMTJ kakak saya sudah mulai terkenal dan akhirnya kakak saya menyuruh saya untuk menjaga warungnya terseut. Saat saya disuruh menjaga warung sendirian saya merasa malu dan malas karena saya tidak bisa keluar dengan teman-teman saya,apalagi pulangnya hamper jam 1 malam. Tapi setelah di pikir-pikir, saya harus mau karena saya sudah dibiayai sekolah oleh kakak saya. Ketika saya mulai menjaga warung STMJ, saya banyak sekali mendapat teguran dari konsumen, yang kurang manis lah, yang ini lah, yang itulah banyak pokoknya. Saat saya berangkat sekolah saya sering terlambat masuk sekolah karena saya bangunnya kesiangan, kemudian guru saya bertanya kepada saya “kenapa kamu sering terlambatya sekolah…?” saya langsung menjawab dwngan tegas “Saya berjualan STMJ pak” kemudian saya berbincang-bincang dengan guru saya dan akhirnya saya mendapatkan keringanan. Karena saya masih belum puas dengan usaha saya, saya mengusulkan ke kakak saya untuk membuka cabang. Pertamanya kakak saya tidak srtuju, tapi saya terus memaksa dan akhirnya kakak saya mau. Kemudian setelah kakak saya mau membuka cabang, kami langsung mencari lokasi yang tepat yaitu di alun-alun. 1 bulan berlalu dan kami bisa membangun tempat STMJ di dekat alun-alun. Satu tahun sudah berlalu dan saya akan meninggalkan kota probolinggo utuk menempa ilmu lebih dalam di Jember. Kakak saya sangat keberatan kalau saya pindah ke Jember tapi mau gimana lagi karena saya ingin sukses. Sebelum saya pindah ke Jember saya mencari orang untuk menjaga dan berjualan STMJ saya, Kemudian saya langsung berfikiran “kenapa tidak teman saya aja yah”.Kemudian saya mencari teman saya yang tidak melanjutkan kuliah dan ingin mandiri, untungnya saya langsung menemukan teman saya tersebut dan saya langsung membawa dia ke kakak saya. Tiba saatnya saya untuk meninggalkan kota probolinggo dan kakak saya mulai menangis karena tidak rela ditinggal saya. Setelah saya berhasil masuk di Politeknik Negeri Jember, Saya langsung mengabari kakak saya dan dia sangat senang sekali. Setelah menjalani proses sebagai mahasiswa, saya sesekali pergi ke probolinggo untuk melihat usaha saya dan kakak saya. Sekian cerita pengalaman kerja saya waktu di probolinggo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar